PENDAKI GUNUNG


Trend pendaki gunung kantoran di indonesia


Belakangan ini aktifitas pendakian gunung sudah tidak lagi dimonopoli komunitas tertentu seperti mapala (mahasiswa pecinta alam) atau organisasi lain. Mendaki gunung telah menjadi bagian dari gaya hidup, tidak terkecuali untuk para pekerja kantoran. Komunitas pendaki gunung kantoran pun kini telah banyak berdiri. Salah satu komunitas yang mulai mewarnai dunia pendakian gunung di indonesia tentunya mandiri club adventure (mca) yang dimotori oleh bank mandiri dan digagas oleh executive vice president bank mandiri, bapak agam p. Napitupulu.

1.2 rumusan masalah
A.pengertian gaya hidup ?

B.trend pendaki gunung kantoran di indonesia ?
1.3 tujuan

Mengetahui trend trend pendaki gunung kantoran di indonesia

Pembahasan
Pengertian Gaya Hidup – Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002, p. 282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001, p. 174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.

2.2.2. Gaya Hidup AIO (Activity, Interest, Opinion)

Psikografik (Psychographic) adalah ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan gaya hidup konsumen (Kotler, 2002, p. 193). Sedangkan psikografik menurut Sumarwan (2003, p. 58), adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan (graph) psikologis konsumen (psyco).
Psikografik adalah pengukuran kuantitatifgaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen. Psikografik sering diartikan
sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinions), yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Psikografik memuat beberapa pernyataan yang menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Pendekatan psikografik sering dipakai produsen dalam mempromosikan produknya, seperti yang dinyatakan oleh Kotler bahwa psikografik senantiasa menjadi metodologi yang valid dan bernilai bagi banyak pemasar (2002, p. 193). Solomon dalam Sumarwan (2003, p. 59) menjelaskan studi psikografik dalam beberapa bentuk seperti diuraikan berikut.
Profil gaya hidup (a lifestyle profile), yang menganalisis beberapa karakteristik yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk.
Profil produk spesifik (a product-specific profile) yang mengidentifikasi kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan dimensi produk yang relevan.
Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat memperhatikan masalah lingkungan.
Segmentasi gaya hidup (a general lifestyle segmentation), membuat pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya.
Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya.
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.

TREND PENDAKI GUNUNG KANTORAN DI INDONESIA
GUNUNG UNTUK SEMUA KALANGAN

Mereka para pekerja kantoran yang hobi mendaki gunung ini tidak hanya mantan-mantan anggota MAPALA namun juga banyak diantaranya yang baru mengenal dunia pendakian gunung. Tren ini disebabkan oleh semakin maraknya program-program petualang di media-media nasional yang mengungkap keindahan alam Indonesia yang kaya. Pemicu lainnya tentu didukung juga oleh perkembangan teknologi informasi yang tak terbendung, sehingga semua kalangan bisa mengakses apapun di internet termasuk informasi tentang dunia pendakian. Tren ini memang mulai terdeteksi di awal 2000-an dimana awalnya muncul dari komunitas di dunia maya seperti yahoo.group. Sebut saja komunitas-komunitas pendaki digital awal seperti Highcamp, Pendaki Pangrango, Pendaki Merbabu dan lain-lain. Ini adalah embrio kemunculan komunitas-komunitas pendaki gunung di kantor-kantor terutama di daerah Jabodetabek.

MANFAAT MENDAKI GUNUNG BAGI KARYAWAN

Kegiatan ini sebagai pelengkap dan penyeimbang kegiatan kantoran. “Bila dikelola dengan baik kegiatan ini mampu meningkatkan produktifitas karyawan.” katanya dalam sesi wawancara dengan salah satu majalah outdor Indonesia, MountMag.
Hal ini juga dibenarkan oleh penggiat MCA, Connie Ivonnie. “Jika dilakukan dengan baik dan benar, mereka yang aktif mendaki gunung akan mempunyai nilai tambah di tempat kerja, karena mereka sudah terbiasa menghadapi rintangan dan permasalahan saat melakukan pendakian dengan cara memberi solusi dan memberi dukungan satu sama lainnya.
Motivator Internasional Dr. Paul Stolz pun mengungkapkan bahwa manusia dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam menghadapi pekerjaannya seperti 3 tipe pendaki gunung.

QUITTERS

Pendaki jenis ini biasanya suka menyerah di awal pendakian. Pekerja dengan tipe pendakiquitters cenderung bekerja sekedar untuk bertahan hidup, tidak berani meninggalkan zona nyaman, kurang kreatif, mudah berputus asa dan cepat menyerah di tengah jalan, tergesa-gesa serta ingin cepat mencapai tujuan.

CAMPERS

Pendaki seperti ini senang mendaki hingga ketinggian tertentu saja. Mereka memilih berhenti lalu mendirikan tenda di tempat tertentu. Tipe pekerja yang digolongkan pendaki campers biasanya cepat puas dengan apa yang telah diperolehnya. Mereka tidak tertantang untuk mendapatkan peluang yang lebih besar. Sayangnya mereka memiliki semangat di awal saja dan akhirnya berhenti di tengah jalan.
CLIMBERS
Ini adalah tipe pendaki dan pejuang sejati. Mereka adalah orang-orang yang berani mengambil resiko, fokus dan mampu menikmati proses pendakian. Dalam dunia kerja mereka selalu berusaha menuntaskan pekerjaan dengan baik apapaun tantangannya.
Bagaimana apa anda tertarik mendaki gunung? Atau mungkin dulu anda seorang pendaki namun di kantor anda yang sekarang belum memiliki komunitas seperti MCA, Honda Adventure Team, PNS Pecinta Alam Kementrian Usaha Kecil Menengah, dll. Kalau begitu ini saatnya untuk membentuk dan meracuni rekan sekerja anda untuk mendaki gunung-gunung terindah di Indonesia.




Komentar

Postingan Populer